Review One Piece Chapter 994 Terbaru

Review One Piece

Yoi Nakama One Piece Lovers, setelah tertunda beberapa hari akhirnya mimin bisa kembali membagikan review chapter terbaru 994. Kali ini review dari master Calgara yang akan menemani Nakama sekalian ke negeri Wano. So lets get it started! 

Siklus Kehidupan

Pertempuran di atas tengkorak di ch 993 yang ditutup dengan serangan balik Kaido yang menghempaskan satu tangan Kikunojo ke lantai masih berlanjut di halaman halaman awal chapter ini. Kinemon dengan sigap memanaskan luka O kiku dengan tehnik pedang apinya. Meski sudah diikat oleh Izo, tindakan Kinemon,meski terlihat brutal namun cukup efektif menghentikan pendarahan di lengan Okiku lebih jauh. Bukan untuk membuatnya beristirahat namun untuk tetap melanjutkan pertempuran.

Tubuh Kaido mungkin sangat keras. Namun tekad ke 9 samurai ini tak kalah kerasnya. Kerasnya tekad yang mereka tunjukkan, membuat Kaido menaruh hormat pada mereka, terlepas bahwa mereka adalah musuh yang dalam setiap momen, terus mengincar lehernya.
“ Bukan dalam menjalani waktu yang terus bergerak maju, tapi hanya dengan kematian, kehidupan manusia mencapai kesempurnaan” . Kaido meyakini, tak peduli berapa lamapun waktu yang kau lalui saat hidup, kau tak akan mencapai titik kesempurnaan sebelum kau mati. Sederhana namun begitu filosofis. Semua yang dimulai, harus di akhiri, semua yang dibuka, akan di tutup kembali dan semua yang hidup, akan mati. Menciptakan satu lingkaran siklus, hidup – mati, hitam -putih, Yin – Yang.

Jujur yang paling mengingatkanku akan ucapan filosofis Kaido justru berasal dari karakter di manga Naruto bernama Jiraiya, “Shinobi tak dinilai dari bagaimana ia menjalani hidup, tapi bagaimana ia menghadapi kematian” . Kesempurnaan hidup manusia adalah kematian itu sendiri. Meski Kin’emon tak menyanggah hal itu, ia dan para Akazaya sepakat beranggapan, mati di tangan Kaido tak akan menyempurnakan hidup mereka ataupun membawa kehormatan bagi diri mereka. Kehidupan mereka mencapai titik kesempurnaan hanya dengan kematian Kaido. Memiliki kesamaan dalam memandang kehidupan, namun berdiri di sisi yang bertolak belakang, pertempuran ini berlanjut ke tahap berikutnya yang hasilnya hanya ada dua, hidup atau mati.

Science Weapon

Sementara itu, di lantai pertujukan, teror dari virus iblis es Queen terus meluas tanpa bisa dikendalikan. Baik itu lawan maupun kawan, efek dari virus ini telah berevolusi menjadi pandemi mematikan yang merubah jalannya pertempuran secara keseluruhan. Tentu saja kau tak akan menemukan penjelasan ilmiah yang logis akan hal ini. Normalnya, jika manusia terkena hipotermia, maka metabolisme mereka akan menurun sehingga berefek tubuh menjadi lemas bahkan sulit untuk bergerak. Namun virus buatan Queen satu ini memberikan efek sebaliknya, tak hanya menjadi kuat secara fisik, namun mereka bergerak lebih agresif. Dengan seluruh tubuh yang dilapisi permukaan es saking dinginnya, mereka justru menjadi lebih liar tak terkendali hingga di titik hilang akal. Well, yeah ini manga fantasi. Penting bagi Oda untuk tak terikat pada hal hal yang terlalu ilmiah dan memberikan imajinasinya kebebasan sebagai prioritas utama.

Jika kita melihat fenomena ini dalam cakupan lebih luas, sains dan teknologi fiksi ala Oda sudah memiliki peranan penting sejak awal sebagai salah satu sumber kekuatan dalam semesta One Piece. Dari teknologi yang kita familiar macam senjata api, kapal perang hingga robotika/cyborg. Semakin kesini peran sains dan teknologi kian mengental setelah di munculkan Pacifista yang merupakan gabungan dari rekayasa genetik( kloning) dan robotika. Satu unit Pacifista punya kekuatan yang cukup untuk menjinakkan atau setidaknya merepotkan bajak laut diatas 100 juta berry. Peran sekumpulan Pacifista di perang marineford pun cukup fenomenal.

Di ATS, kita diperkenalkan dengan seorang ilmuwan gila, Caesar Clown. Gas Shino kuni serta Smile buatannya. Angka 300 juta yang disematkan pada kepalanya mayoritas berasal dari ide ide gila dari otak cemerlangnya. Kita mungkin mudah di buat terkesima dengan kemampuan individu dari seorang DFU maupun Haki User level tinggi. Spotlight yang Oda berikan pada mereka memang selalu menyilaukan mata. Namun, jika kita berbicara tentang fakta di lapangan, kemampuan individu sering kali tak bisa berbicara banyak dihadapan sains dan teknologi.

Lihat lah bagaimana dinding baja Vegapunk yang mengeliling Oris Plaza Bahkan serangan langsung Gura Gura tak memberikan kerusakan apapun. Serangan yang normalnya cukup untuk menghancurkan sebuah kota, tak berdaya di hadapan dinding baja itu. Sanji tak bisa mendobrak pintu yang mengurung mereka di punk Hazard dengan tendangannya meski telah bertubi tubi dilancarkan. Dan harusnya kalian masih mengingat dengan jelas bagaimana produk sains berupa Gas beracun bernama Koro mampu menyudahi pertempuran yang telah berlangsung selama 6 hari dalam kondisi imbang dengan sekejap. Ya, para prajurit tangguh suku mink beserta pimpinan mereka yang tak mampu ditumbangkan Jack dan pasukannya dengan kekuatan fisik selama berhari hari, tumbang tak berdaya dalam hitungan menit setelah gas itu dilepaskan dalam medan pertempuran.

Dan makin kesini, Oda semakin memberikan porsi yang besar pada sains dan teknologi dalam peta sumber kekuatan yang ada di semesta One Piece, bersanding dengan DF, Haki serta Martial Arts. Di Arc WCI kita diperkenalkan dengan Germa beserta teknologi baju perang dan rekayasa DNA manusia miliknya. Ke 4 saudara Sanji yang struktur DNA nya telah dimanipulasi sejak masih dalam janin, mampu menciptakan manusia dengan ketahanan dan kemampuan fisik abnormal. Ya, tanpa Raid Suit sekalipun, Tubuh mereka sudah tak tertembus peluru normal. Raid Suit jadi pelengkap sempurna tubuh abnormal mereka. Kekuatan mereka seolah mereka adalah DFU.

Tak hanya berhenti disana, teknologi kloning manusia Germa juga salah satu yang terdepan. Jika kita membayangkan hanya butuh waktu 5 tahun untuk prajurit kloning Germa tumbuh dengan fisik pria dewasa di usia 20 tahun, berapa jumlah yang bisa mereka hasilkan dalam kurun waktu 20 tahun saja. Dengan personality sempurna sebagai alat dalam medan perang, membuat loyalitas mereka pada atasan mereka bisa disandingkan dg Chiper Pol milik WG. Menyadari potensi dari teknologi Germa, big Mom Pirates melakukan segala hal yang dibutuhkan untuk memiliki teknologi ini. Aku mengerti kemana Big Mom akan mengarahkan ini. Big Mom punya ambisi begitu besar untuk memiliki pasukan raksasa. Dari rencana menikahkan anak nya, Lola dengan pangeran elbaf yang berujung kegagalan, hingga bersedia mendanai proyek gigantifikasi Caesar Clown. Jika mereka berhasil memiliki teknologi germa, lupakan aliansi dengan Elbaf, Ia akan memiliki pasukan raksasa nya sendiri yang tak perlu diragukan loyalitasnya. Dan seolah ingin mengokohkan posisinya sebagai yang terdepan dalam hal sains dan teknologi, Vegapunk dan WG menciptakan sesuatu yang digadang – gadang mampu menutup lubang setelah dibubarkannya Bukai system. Project yang dinamai SSG yang hingga kini masih begitu misterius.

Queen The Plague
review one piece terbaru

Dan kali ini, di Arc Wano, kita dipertemukan dengan salah satu All Star, Queen the Plague. Dengan penampilan yang menipu pandangan mata. Jujur, jika hanya menilai dari penampilan fisiknya, Quee adalah sekumpulan daging dan Otot yang memberikan teror bagi tiap lawan lawannya dalam duel satu lawan satu. Kita terkecoh dengan julukan Jack, The Drought (kekeringan) yang ternyata merupakan julukan yang disematkan pada personality nya yang tanpa segan menghancurkan apapun di sekitarnya dengan kekuatan fisik dari Ancient Zoan miliknya dan akhirnya berpikir Oda akan menggunakan pola yang sama.

Tapi ternyata julukan The Plague, berasal dari kemampuannya menciptakan beragam senjata biologis mematikan. Di satu sisi, Queen punya kemampuan fisik yang sejajar dengan top commander Yonko, di sisi lain, ia memiliki kecerdasan yang setara dengan Caesar Clown. Sifat cerianya dengan sempurna menutupi betapa mengerikannya ancaman yang monster ini bisa hadirkan.

Kemampuan fisik seorang individu, semenonjol apapun itu,tetap memiliki batasan batasannya. Bahkan untuk ukuran manusia dengan fisik terlatih dan memakan buah iblis logia dengan daya destruktif yang masif sekalipun, memiliki batasan yang disebut stamina. N

amun ide dan gagasan dari Otak yang cemerlang tak memiliki batasan. Dan potensi nya mampu mengalahkan kekuatan fisik dari individu dengan jumlah yang lebih besar. Satu hal yang harus kalian sadari, semakin besar skala pertempuran dengan semakin banyak individu yang berpartisipasi di dalamnya, maka pengaruh kekuatan satu individu akan makin mengecil. Namun sebaliknya, ide, gagasan dan strategi makin punya pengaruh yang signifikan seiring dengan semakin besarnya skala peperangan.

Excitement Bullet, Ice Oni ball, Tak ada yang bisa menjamin jika Queen dan kecerdasannya akan berhenti disana. Tak ada yang bisa memprediksi batasan imajinasi seseorang. Dan individu semacam Queen akan terus memberikan teror sepanjang peperangan jika ia tak ditumbangkan. Selama ada Queen di medan peperangan, maka kejadian kejadian macam sekarang punya potensi terulang. Di titik ini, menumbangkan Queen dan menyingkirkannya dalam peta pertempuran punya pengaruh yang jauh lebih besar dari pada menumbangkan separuh dari Kaido Pirates serta seluruh Tobi Roppo.

Yamato, the Oni Princess
one piece terbaru

Di menu terakhir di chapter kali ini, kita kembali mendapati Yamato yang menghadang niat Sasaki dan pasukannya untuk menangkap Momonosuke. Dan seperti yang kalian duga, momen eksekusi Oden yang ia hadiri 20 tahun yang lalu itu jadi titik balik dari jalan hidup yang Yamato tempuh hingga saat ini. Yamato, seperti hal nya Akazaya yang menunggu selama 20 tahun dimana Kozuki akan kembali bangkit tanpa ada jaminan apapun selain kepercayaannya pada kata kata terakhir Kozuki Toki, mendedikasikan 20 tahun waktu yang ia lalui demi momen ini.

Mungkin sulit bagi kita membayangkan jika anak dari musuh Oden, mengidolakan Oden hingga di titik siap mempertaruhkan nyawa nya untuk melindungi putra dari orang yang di idolakannya. Namun, di semesta One Piece hal yang demikian telah sering kita jumpai. Contoh Yang paling mendekati mungkin adalah tindakan yang diambil Kuma guna melindungi putra dari kompatriotnya, Dragon. Bagi mereka, nyawa seolah harga yang murah untuk dipertaruhkan jika itu demi mewujudkan hasrat dan impian mereka. Orang orang seperti ini banyak sekali kita jumpai di serial ini.

Seperti yang kita sama sama ketahui, Baik itu Kaido maupun Lin Lin punya tubuh sekeras baja. Namun sepertinya kita bisa mendapat clue tentang perbedaan keduanya. Lin Lin terlahir dari kedua orang tua yang normal, namun ia di anugrahi degan kekuatan dan ketahanan fisik yang abnormal yang bukan berasal dari kedua orang tuanya. Lin Lin adalah kasus spesial. Karena itulah, tak ada anak anaknya baik pria maupun wanita yang mewarisi hal ini dari Lin Lin.

Namun, Yamato, putri Kaido tampaknya mewarisi tubuh yang sama dengan Kaido. Kekerasan tubuhnya terlihat begitu gamblang ketika rentetan ledakan meriam menghujani nya tanpa memberikan luka sama sekali di tubuhnya. Itu artinya kekerasan tubuh Kaido bisa terwarisi oleh keturunannya. Ini perbedaan antara tubuh Kaido dan Linlin. Jika Linlin adalah perwujudan dari anomali maka tubuh keras Kaido adalah sesuatu yang ia warisi dari pendahulunya dalam satu garis keturunan.

Dan yang paling santer kita dengar belakangan ini adalah Kaido merupakan keturunan dari Ras Oni. Teori itu makin diperkuat dengan perkataan Marco kala berbicara dengan Big Mom dan Perospero di ch 992, yang menyebut Kaido dengan kata Oni di depan namanya. Jika benar demikian, maka setidaknya ada 3 orang dari Ras ini yang telah dimunculkan jika menilainya dari ciri fisik mereka, tanduk yang berbentuk unik. Kaido, Yamato, dan Black Maria yang memiliki tanduk yang sama dengan Yamato. Yah bisa jadi Maria adalah adik atau Istri Kaido hahaha.

---CALGARA---

Belum ada Komentar untuk "Review One Piece Chapter 994 Terbaru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel